Latar Belakang

Cao Cao dilahirkan di penghujung akhir Dinasti Han (tahun 155 M), dari keluarga yang tidak asing dengan istana karena kakeknya Cao Teng adalah seorang kasim kepercayaan Kaisar Huan, sedangkan ayahnya Cao Song adalah anak angkat dari Cao Teng. Sebagai kasim tentu saja Cao Teng tidak punya anak, karena itulah Cao Song dan semua keturunannya memakai nama keluarga Cao. Tidak ada catatan sejarah resmi yang mengatakan sebetulnya Cao Song didapat dari keluarga mana.

Karena latar belakang inilah Cao Cao sejak kecil selalu dibully oleh teman-temannya, karena kasim sejak dulu memang menjadi bahan ejekan di semua kalangan. Meskipun begitu kasim di era tersebut sebetulnya punya pengaruh cukup kuat di istana, karena mereka dekat dengan Kaisar, khususnya Kaisar Ling yang mewarisi tahta Kaisar Huan di kemudian hari. Kaisar Ling sangat memanjakan para kasim, karena ia sendiri selalu merasa dibohongi oleh para menterinya, dan dari sisi lain tidak terlalu percaya kepada pimpinan tertinggi militer di masa itu, He Jin, yang adalah kakak kandung selirnya. Ini membuat Kaisar Ling dengan sengaja merangkul para kasim demi mendapatkan aneka macam informasi yang diperlukannya, baik dari dalam maupun luar istana.

Cao Cao sejak kecil belajar seni bela diri, puisi, dan juga seni perang dan politik dengan serius, dan ia memang sangat berbakat di semua bidang ini. Pada saat Cao Teng meninggal di usia tua, Cao Cao berhasil masuk di lingkungan menteri dan punya kedudukan cukup penting di istana, tetapi masih kalah menonjol dibandingkan sahabat baiknya sejak kecil, yaitu Yuan Shao

Serial TV Cao Cao yang saya jadikan acuan tulisan ini terdiri dari 41 episode, dan secara umum bisa dibagi menjadi 7 bagian.

Bagian pertama (episode 1-6) menceritakan kehidupan masa remaja Cao Cao sampai awal karirnya sebagai bagian dari birokrat Dinasti Han.


Banyak peristiwa di bagian ini yang tidak diceritakan di dalam The Three Kingdoms 2010 yang banyak mengadopsi cerita rakyat Romance of The Three Kingdoms yang sudah sangat dikenal oleh para pengamat sejarah dunia.


Comments